Kamis, 21 Februari 2013

Sebuah pemikiran... Sebuah tanggapan...


Bagi dunia mungkin kamu hanyalah satu orang...
Namun bagi seseorang, kamu adalah dunianya...

Pernah mendengar atau membaca kata-kata seperti diatas? Mungkin ada yang pernah, mungkin juga ada yang belum pernah menjumpainya.

Well, itu tidak menjadi persoalan karena bukan apakah kita pernah menjumpai kata - kata diatas atau belum pernah menjumpainya yang akan kita bahas hari ini. Hari ini saya akan mencoba bertukaran dengan anda para pembaca sekalian mengenai satu hal. Yaitu mengenai betapa keberadaan kita bagi dunia begitu kecil bahkan terkadang tidak berarti namun bagi seseorang yang mengakui keberadaan kita, keberadaan kita bagaikan dunia dalam hidupnya...


Rekan - rekan pembaca sekalian, pernahkah kalian merasa atau bahkan memikirkan mengapa kita berada di dunia ini? Apa hanya sekedar melengkapi dunia ini, atau hanya sekedar menghabiskan waktu atau mungkin anda merasa bahwa keberadaan anda ada karena anda punya suatu tujuan? Well... Apapun yang anda pikirkan mengenai keberadaan anda, silahkan anda renungkan dan anda pikirkan sebaik - baiknya.

Bagi saya, keberadaan saya saat ini bukan suatu kebetulan bukan juga sebuah kesalahan. Bagi saya, hidup ini bagaikan permainan RPG seperti Ragnarok Online atau Sword Art Online. Setiap individu atau perseorangan memiliki peranan dan tujuannya masing-masing. Ada yang bertugas menjaga dan menjamin keamanan dengan menjadi polisi atau tentara, ada yang menjadi dokter untuk menyembuhkan penyakit, ada yang menjadi guru untuk mendidik dan mempersiapkan generasi selanjutnya dan berbagai pekerjaan lainnya yang memiliki peranannya masing - masing. Dan masing - masing peranan ini tidaklah berdiri sendiri. Semua profesi yang ada saling mensupport dan menjamin keberadaan yang lainnya.

Berdasarkan pemikiran tersebut, bukankah tepat untuk menyatakan bahwa keberadaan setiap orang itu punya tujuannya tersendiri yang nantinya akan bermanfaat bagi kebaikan yang lebih besar?
Itu adalah contoh besarnya... Dalam konteks yang lebih sederhana, bukankah kita sering menemukan bahwa tanpa kehadiran seseorang entah itu rekan, sahabat, keluarga maupun orang yang sering membuat jengkel kita, hidup menjadi sedikit membosankan? Benar bahwa mungkin keberadaan kita bagi masyarakat umum tidak atau belum memiliki makna. Namun sadarkah kita bahwa bagi orang-orang disekitar kita, keberadaan dan usaha kita membuat dirinya merasa nyaman ? Jika anda tidak percaya, cobalah untuk tidak berbicara atau menjumpai orang - orang yang berarti bagi anda selama satu atau dua minggu. Niscaya anda akan merasa bosan.

Pemikiran diataslah yang akhir-akhir ini mengganggu pikiran dan performa daripada keseharian saya. Dengan semakin meningkatnya kegiatan perkuliahan dan kegiatan lainnya, saya kehilangan berbagai moment bersama orang-orang yang saya anggap berharga dan berarti bagi saya. Yang lebih mengesalkan lagi adalah ketika saya mencoba mengejar gap tersebut, effort atau usaha yang dilakukan seakan tak berarti bagi orang - orang tersebut.

Itu berbicara dalam jumlah kelompok yang besar, sementara mengenai kehidupan personal, well jangan ditanya. Lebih amburadul lagi. Setelah sekian lama terbiasa bergerak secara personal / individu, saya kesulitan menempatkan posisi atau tindakan apa yang perlu saya ambil. Sebagai komandan armada, saya terbiasa mengerjakan segala sesuatu sendiri, terlepas dari kenyataan bahwa saya sudah memberikan kesempatan yang pada akhirnya seringkali berakhir dengan kembali mengerjakan seorang diri. Sebagai individu yang mencari tulang rusuknya (baca: mencari pendamping), saya terbiasa bergerak secara bebas hingga lupa untuk mengecek bagaimana perasaan orang yang saya anggap spesial. Terlepas dari kenyataan bahwa saya tidak begitu baik dalam mengungkapkan perasaan saya ya..

Pada akhirnya, tidak perduli apakah kata - kata di awal tadi benar dalam arti kehidupan anda, namun bagi saya kini kata - kata tersebut telah kehilangan maknanya. Bagi saya kini, saya mungjin belum menemukan peranan saya bagi dunia namun saya telah menemukan dunia saya. Dunia effort, dimana segala sesuatu dihargai oleh usaha dan kerja keras. Dunia yang tidak boleh mengenal perasaan dan harus keras pada pandangan yang telah kita ambil. Dunia / jalan yang sama dengan yang Kirito (tokoh utama sword art online) pilih.

Dan mungkin jalan inilah yang nantinya akan membawa sesuatu hal bagi kehidupan saya kedepannya. Farewell my brother, farewell my sister and farewell to all of you.

"This day We fight, by oath that we hold dear in this heart. I bet you stand by the name of Zeus Varian. Third Marshall of the twenty six batallion. Raise and defeat your enemy"

Tidak ada komentar: