Kamis, 10 Oktober 2013

21 tahun... 21 years old...


Ketika kamu membaca posting ini, well ya... Hari ini, usiaku bertambah satu tahun lagi. 21 tahun sudah usiaku saat ini. Perjalanan dari usia 20 tahun ke 21 tahun ini bolehlah saya katakan tidaklah mudah. Berat, melelahkan dan terkadang membuat saya sendiri merasa ragu apakah ini hidup atau hanya ilusi semata?

Hidup tidaklah mudah karena banyaknya persoalan dan tekanan yang harus dihadapi dan diselesaikan sementara bahan bakar ataupun sumber semangat tidaklah ada kembali... Mereka yang / pernah dekat dan mengenal saya semenjak lama pun dapat mengatakan bahwa saya bukanlah saya yang dulu, Jika dulu mereka mengenali saya sebagai seorang yang berapi - rapi bahkan sampai membuat “panas” untuk mendekatinya maka sekarang, seorang Michael Varian Sutanto hanyalah sebuah ilusi daripada bayangannya dimasa lalu. Saya sendiri pun mengakui hal tersebut karena saya sendiri pun sadar bahwa apa yang saya jalani ini tidaklah tidak saya pahami bahkan bagi saya sendiri. Saya merasa bahwa saya yang sekarang ini begitu mudah menerima apa yang ada di sekitarnya maupun dalam menentukan apa yang menjadi targer atau tujuan yang harus saya penuhi.

Bayangkan, saya yang semenjak dulu selalu memiliki minimal suatu tujuan untuk dipenuhi, dijalankan maupun di kejar sekarang hanya duduk diam dan menikmati kenikmatan dunia, Orang awam ataupun semua orang yang memiliki persoalan dengan saya tentu akan mengatakan bahwa saya telah jatuh kepada sautu situasi dan kondisi yang tidak akan pernah mereka bayangkan. Jangankan mereka, saya sendiri tak paham. Terlalu banyak makan, terlalu banyak galau, terlalu banyak membuat janji namun tak dipenuhi, manajemen waktu yang sangat buruk serta malasnya berolahraga bahkan bergeraklah yang membuat faktor - faktor utama dari kondisi yang ada saat ini.

Kini, menyambut usia yang ke - 21 banyak doa dan harapan yang mereka para rekan maupun mereka yang mengenal secara sekilas sampaikan dan harapkan. Ekspektasi mereka adalah pertanda bahwa mereka masih memiliki suatu harapan akan kebangkitan dan keberhasilan daripada saya bukan sebagai seorang individu namun sebagai seorang sahabat, seorang rekan dan seorang partner.

Bangkit dan mencoba, Bangkit dan berharap, serta bangkit dan mengatur ulang, itulah prioritas utama yang harus segera dilaksanakan. Dua tahun terpuruk itu bukan suatu hal yang mudah dan jujur saja tidak ada jaminan bahwa tahun - tahun kedepan akan mudah ataupun lebih baik dari saat ini. Saya hanya bisa percaya bahwa mereka yang menyebut dirinya sahabat maupun rekan akan memberikan dukungan dan penghiburan kepada saya pada saat dan jika memang saya membutuhkannya. Sayap - sayap yang patah harus kembali dipulihkan dan kembali bangkit sehingga bisa membawa saya dan rekan - rekan saya kearah yang lebih baik dan lebih bercahaya.

Doakan saya, dukung saya dan berilah saya kesempatan kedua untuk membuktikan diri maupun untuk memperbaiki kondisi - kondisi yang ada saat ini.

Tuhan memberkati kita semua dan terimakasih untuk satu tahun terakhir ini. Tuhan mengasihi kita semua. Jayalah Indonesia!

Tidak ada komentar: