Jumat, 16 Agustus 2013

Ketika hati ingin bercerita, namun tak ada yang kan mendengar bahkan tembokpun tidak...

Well, mari saya rangkum apa yang saya post di twitter malam ini.


"Terkadang, pengetahuan saja tidak cukup dalam menghadapi persoalan yang sedang kita hadapi. Dua kali saya bertanya. Cara pertama mungkin kurang tepat. Namun cara kedua? Well. Itu sedikit menakutkan bagi saya. Tp sudah saya lakukan. Hasilnya? Well. Saya bingung. Sangat teramat bingung jika boleh saya katakan." (menanggapi perasaan saya yang dilanda gundah gulana)



"Jika, ada orang bertanya "Kepada siapa kamu memberikan kepercayaanmu?". Mungkin saya akan mengatakan tidak kepada siapapun. termasuk saya. Kenapa? Well, Saya "sedikit" mengalami disorientasi kepercayaan dengan orang lain. Belajar percaya itu penting, namun berkali - kali dikecewakan itu berbahaya.  

Mengenai diri saya sendiri, pecahnya konsentrasi dalam berbagai hal membuat saya lemah dalam segala hal. Seperti yang para ahli stategi bilang, "Mereka yang mencoba mempertahankan semua daerah kekuasaannya, akan lemah di seluruh pertahanannya". Dan Jendral Mac. Arthur sudah membuktikan hal ini ketika dia mengalahkan Jepang di Irian. Sementara saya sendiri telah membuktikannya dua tahun lalu, dimana saya dikalahkan disemua sektor yang saya kira bisa saya menangkan. 

Anyway, saya menemukan bahwa beberapa rekan lama di SD, SMP, maupun SMA masih mempercayai saya dalam hal - hal tertentu. Entah karena mereka benar - benar percaya, atau karena mereka "malas" melakukannya. Pada dasarnya, i'm an errand boy right?" (menanggapi buruknya performa saya dan "armada" yang mendampingi saya.)

"3 bulan lagi, dan usia akan bertambah menjadi 21 tahun. Dan bayang - bayang mengerikan itu akan semakin mendekati kenyataan. Sebelum semua itu menjadi nyata, saya perlu mencari tiang soko guru yang baru atau sesuatu yang mirip dengan nya. Tiang soko guru yg saya maksud adalah orang / keyakinan yg akan selalu menguatkan saya dalam segala hal. Untuk sementara ini, tiang soko guru saya hanyalah sementara. Dan ini bukan hal yang tepat untuk menjadi pegangan untuk hari - hari kedepan. Karena tiang soko guru saya saat ini tidak lain & tidak bukan adalah kebanggaan akan diri sendiri. Well, Narcism memang terkadang diperlukan." (menanggapi betapa saya semakin paranoid dan lambat dalam bereaksi)

ok, cukup dengan ceritanya. Saya yakin tak ada yang peduli karena sayapun kadang tak peduli. Mari kita nyalakan kembali "api" yg telah padam). Selamat malam semua. Senang ada twitter untuk berkeluh kesah, karena tak ada manusia yg mampu mengimbangi / di-imbangi oleh pikiran ini. Selamat bermimpi indah dan sampai jumpa pagi nanti.



Tidak ada komentar: